Jumat, 11 Januari 2013

Semantik


EKSPRESI MAKNA PUISI ROCINANTE
Karya Goenawan Mohamad
DALAM 100 PUISI INDONESIA TERBAIK 2008
(Telaah Makna Literal dan Presuposisi Semantik
dalam Bahasa Indonesia)

1.1 Latar Belakang
            Bahasa merupakan sistem komunikasi yang amat penting bagi manusia. Sebagai suatu unsur yang dinamik, bahasa senantiasa dianalisis dan dikaji dengan menggunakan pelbagai pendekatan untuk mengkajinya. Antara pendekatan yang dapat digunakan untuk mengkaji bahasa ialah pendekatan makna. Semantik merupakan salah satu bidang semantik yang mempelajari tentang makna.
(http://Susilo.adi.setyawan.student.fkip.uns.ac.id/2009/04/12)
Bahasa dalam masyarakat adalah “tubuh” itu sendiri, dan makna-makna dalam garapan Semantik sebagai organ-organ yang membuat tubuh itu menjadi tumbuh dan bergerak, seumpamanya manusia. Manusia memiliki daya imajinasi, angan-angan dan harapan. Salah satu dari ketiganya diungkapkan lewat tulisan. Manusia sebagai jalan untuk menuju karya sastra. Karena lewat manusialah karya sastra dapat tercipta. Manusia melihat fakta yang terjadi baik didalam dirinya atau diluar dirinya yang biasa disebut dengan pengalaman. Kemudian dari fakta atau pengalaman itu manusia mulai berimajinasi yang hasil imajinasinya memiliki tujuan tertentu. (baik bermanfaat untuk orang lain ataupun untuk dirinya sendiri)
Semantik atau makna adalah bagian dari bahasa itu sendiri yang memiliki proses telaah yang telah disepakati sehingga terlihat dan terurai sesuai dengan aspek-aspek semntik. Ferdinand De Saussure mengatakan bahwa makna adalah "pengertian" atau konsep yang dimiliki atau terdapat pada sebuah tanda linguistik. (http://Susilo.adi.setyawan.student.fkip.uns.ac.id/2009/04/12)
            Kumpulan puisi terbaik tahun 2008 terpilih menjadi kumpulan yang terangkat dalam penganalisisan karena ketertarikan dalam mengkajinya agar dapat berkembang dan tumbuh menjadi analisis yang baik.

 1.2 Rumusan Masalah
  1. Bagaimana penjabaran tentang semantik itu?
  2. Bagaimana telaah Ekspresi Puisi Rocinante karya Goenawan Mohamad?
 1.3 Tujuan
1.      Menjelaskan tentang penjabaran semantik
2.      Menjabarkan telaah Ekspresi Puisi Rocinante karya Goenawan Mohamad
 1.4 Manfaat
  1. Melatih diri dalam mempelajari semantik secara mendalam
  2. Melatih diri dengan mempelajari semantik dengan cara menganalisis sebuah puisi terkenal dan dari pengarang ternama
  3. Turut serta dalam mengembangkan ilmu semantik dalam kajian Bahasa Indonesia
  4. Kajian makalah ini dapat menjadi terapan dalam mempelajari semantik secara mendalam

TELAAH PUSTAKA
2.1 Definisi Semantik
            Semantik (Bahasa Yunani: semantikos, memberikan tanda, penting, dari kata sema, tanda) adalah cabang linguistik yang mempelajari makna yang terkandung pada suatu bahasa, kode, atau jenis representasi lain. Semantik biasanya dikontraskan dengan dua aspek lain dari ekspresi makna: sintaksis, pembentukan simbol kompleks dari simbol yang lebih sederhana, serta pragmatika, penggunaan praktis simbol oleh agen atau komunitas pada suatu kondisi atau konteks tertentu.
            Slametmuljana memberikan penjelasan bahwa semantik adalah cabang linguistik yang bertugas semata-mata meneliti makna kata, bagaimana mula-bukanya, bagaimana perkembangannya, dan apa sebab-sebabnya terjadi perubahan makna dalam sejarah bahasa (1964:1). Dari batasan ini terlihat bahwa semantik membicarakan asal-usul kata yakni studi etimologi kata. Dalam studi etimologi inilah seringkali orang sampai pada asal kata dari bahasa asing atau kata serapan  Semantik adalah cabang lingustik yang meneliti arti atau makna. Semantik dibagi menjadi dua yaitu semantik gramatikal dan semantik leksikal.  (Verhaar, 385)
2.1.1 Pengertian Makna
Makna adalah bagian yang tidak terpisahkan dari semantik dan selalu melekat dari apa saja yang kita tuturkan. Pengertian dari makna sendiri sangatlah beragam. Mansoer Pateda (2001:79) mengemukakan bahwa istilah makna merupakan kata-kata dan istilah yang membingungkan. Makna tersebut selalu menyatu pada tuturan kata maupun kalimat. Menurut Ullman (dalam Mansoer Pateda, 2001:82) mengemukakan bahwa makna adalah hubungan antara makna dengan pengertian. Dalam hal ini Ferdinand de Saussure (dalam Abdul Chaer, 1994:286) mengungkapkan pengertian makna sebagai pengertian atau konsep yang dimiliki atau terdapat pada suatu tanda linguistik.Bloomfied (dalam Abdul Wahab, 1995:40) mengemukakan bahwa makna adalah suatu bentuk kebahasaan yang harus dianalisis dalam batas-batas unsur-unsur penting situasi di mana penutur mengujarnya. Terkait dengan hal tersebut, Aminuddin (1998:50) mengemukakan bahwa makna merupakan hubungan antara bahsa dengan bahasa luar yang disepakati bersama oleh pemakai bahsa sehingga dapat saling dimengerti.
Dari pengertian para ahli bahasa di atas, dapat dikatakan bahwa batasan tentang pengertian makna sangat sulit ditentukan karena setiap pemakai bahasa memiliki kemampuan dan cara pandang yang berbeda dalam memaknai sebuah ujaran atau kata.
2.1.2 Aspek-aspek Makna
Aspek-aspek makna dalam semantik menurut Mansoer Pateda ada empat hal, yaitu :
1. Pengertian (sense)
Pengertian disebut juga dengan tema. Pengertian ini dapat dicapai apabila pembicara dengan lawan bicaranya atau antara penulis dengan pembaca mempunyai kesamaan bahasa yang digunakan atau disepakati bersama. Lyons (dalam Mansoer Pateda, 2001:92) mengatakan bahwa pengertian adalah sistem hubungan-hubungan yang berbeda dengan kata lain di dalam kosakata.
2. Nilai rasa (feeling)
Aspek makna yang berhubungan dengan nilai rasa berkaitan dengan sikap pembicara terhadap hal yang dibicarakan.dengan kata lain, nilai rasa yang berkaitan dengan makna adalah kata-kata yang berhubungan dengan perasaan, baik yang berhubungan dengan dorongan maupun penilaian. Jadi, setiapkata mempunyai makna yang berhubungan dengan nilai rasa dan setiap kata mempunyai makna yang berhubungan dengan perasaan.
3. Nada (tone)
Aspek makna nada menurut Shipley adalah sikap pembicara terhadap kawan bicara ( dalam Mansoer Pateda, 2001:94). Aspek nada berhubungan pula dengan aspek makna yang bernilai rasa. Dengan kata lain, hubungan antara pembicara dengan pendengar akan menentukan sikap yang tercermin dalam kata-kata yang digunakan.
4. Maksud (intention)
Aspek maksud menurut Shipley (dalam Mansoer Pateda, 2001: 95) merupakan maksud senang atau tidak senang, efek usaha keras yang dilaksanakan. Maksud yang diinginkan dapat bersifat deklarasi, imperatif, narasi, pedagogis, persuasi, rekreasi atau politik.
2.2 Ekspresi
Ekspresi adalah ungkapan terhadap sesuatu hal yang diperuntukkan orang lain. Biasanya terlihat di dalam mimik wajah, kata-kata atau ujaran ketika dalam komunikasi. Dalam teks berupa karya sastra diungkap lewat bahasa sastra. Yang memiliki makna tersurat dan tersirat.
2.2.1 Ekspresi Makna
Ekspresi makna dinamakan juga ekspresi semantik. Kata makna dalam sebutan populer tidak lain dari ‘arti’(Gudai, 1989:3).
2.2.2 Makna Literal Semantik
Makna literal semantik yaitu makna yang tersurat yang dinyatakan melalui terjemahan. Biasa dengan  menggunakan kamus sebagai referensinya. Kamus merupakan acuan yang konkrit dan pasti karena diteliti oleh berbagai sumber. Literal semantik yaitu arti kata (leksem) sebagai satuan yang bebas. Arti ini umumnya dianggap sejajar dengan arti denotatif. Biasa pula dianggap sebagai arti menurut kamus (leksikon).
http://bilikide.blogspot.com/2009/03/semantik.html
2.2.3 Makna Presuposisi Semantik
Aminuddin (1988:95)menjelaskan bahwa Presuposisi adalah kajian makna yang tersirat dari suatu kata atau kalimat. Yaitu arti yang seharusnya ada di dalam karya sastra. Presuposisi dikatakan juga dalam praduga. Anggapan terhadap teks itu sendiri yang dimaknai menurut rasa dan keinginan si penerjemah.

ANALISIS DAN SINTESIS
 3.1 Ekspresi Makna Puisi Rocinante
3.1.1 Makna Literal Semantik
Sebutan bahasa Indonesia kaya akan afiks atau imbuhan yang dapat menandai relasi dengan semantik yang terdapat antara verba dan nomina yang mengikutinya dalam kalimat. Gudai (1989:1) menambahkan bahwa dalam diskusi tentang arti atau semantik biasanya dihubungkan dengan pembentukan kata. Maka dalam mengkaji makna sangatlah menjadi baik apabila makna atau arti tersebut di jabarkan dulu arti katanya. Misalkan pada kata dasarnya. Maka diteliti melalui kajian makna dalam kamus beserta imbuhan afik, sufiks, serta konfiks yang membedakan arti kata dasar dengan kata berimbuhan.  Berikut adalah penjabarannya :
1.      Tukang cukur yaitu orang yang ahli dalam memotong atau membersihkan rambut dengan alat cukur.
A         Tukang adalah orang yang ahli dalam bidannya, orang yang pekerjaannya memperbaiki atau membuat sesuatu, orang yang biasa melakukan perbuatan.
B                     Cukur:
·                     Bercukur adalah memotong jenggot atau bulu sendiri dengan pisau cukur, membersihkan rambut dsb
·                     Mencukur (kk) memotong atau membersihkan rambut atau sesuatu yang menyerupai rambut
·                     Pencukur (kb) tukang cukur, alat untuk mencukur
·                     Mencukuran (kb) proses, cara, perbuatan mencukur
2.      Padri adalah pendeta katolik, pastor, tentara rohaniwan yang ditugasi untuk memelihara anggota tentara.
3.      Dusun adalah kampung kecil bagian dari wilayah desa
4.      Mendengar adalah menangkap suara dengan telinga, tidak tuli, mendapat kabar
            A         Berdengar adalah (kk) di dengarkan, diturut, dan diindahkan
B         Mendengarkan adalah (kk) mendengar, memasang telinga baik-baik, mematuhi nasihat
            C         Terdengar adalah dapat di dengar dan dapat diketahui
            D         Pendengar adalah orang yang mendengarkan, alat untuk mendengarkan
E          Memperdengarkan adalah (kk) mengeluarkan suara agar didengar orang lain, mengeluarkan bunyi agar diperhatikan orang, menyiarkan lagu-lagu musik dsb
5.      Alarm adalah tanda bahaya yang menggunakan bunyi atau sinar
6.      Luka adalah cedera pada kulit karena terkena benda tajam dsb/ menderita  luka
A         Melukai adalah membuat luka pada, menyakiti hati dsb
B         Terluka adalah (kk) menderita luka, telah dilukai, tidak sengaja dilukai
7.      Waktu adalah ketika, saat, hari, keadaan hari, seluruh rangkaian saat ketika proses, kegiatan, atau keadaan berada atau berlangsung
8.      Ringkik (mu) adalah (kb) suara mendengking
9.      Jerit adalah teriakan keras, pekikan, lengkingan
A         Menjerit adalah (kk)mengeluarkan teriakan, berkeluh kesal, dengan sangat
B         Jeritan adalah pekikan, teriakan
10.  Panjang (ks) jarak jauh antara ujung ke ujung, (kb) jarak membujur dari ujung ke ujung, lama waktu.
11.  Sunyi adalah sepi, tidak berisik, senyap
12.  Tiga adalah nama bilangan dengan lambang 3, urutan yang menunjukkan tingkat sesudah yang kedua atau sebelum keempat
13.  Jam (kb) alat pengukur waktu, waktu yang lamanya sehari semalam, saat tertentu, waktu saat
14.  Nasib adalah keadaan takdir yang diterima seseorang dalam menjalani hidup, sesuatu yang telah ditakdirkan Allah kepada manusia.
15.  Sebelum adalah masih akan, ketika akan terjadi
16.  Ajal adalah batas hidup, kematian (yang ditentukan Tuhan)
17.  Tiba (kk) ampai di tempat, datang, sudah datang masanya, sudah sampai waktunya
A      Setiba adalah sedatang, sesampai
B      Tiba-tiba adalah sekonyong-konyong, serta merta, mendadak
18.  Menengok dari kata dasar tengok yaitu jenguk, lihat
            A         Menjenguk yaitu menengok, melihat
19.  Keluar dari kata dasar luar (kb) yaitu kedudukan atau tempat yang bukan bagian dari sesuatu itu sendiri, bukan dari lungkungan keluarga. Bukan dari lingkungan negeri atau daerah.
      A         Keluar berarti menuju luar
B         Mengeluarkan (kk)tidak memasukkan kedalam bilangan, mengecualikan, menyuruh meninggalkan bagian dalam
20.  Berbisik dari kata dasar bisik yaitu suara pelan atau lemah (suara berdesis)
A         Berbisik (kk) berkata dengan suara lemah atau perlaan-lahan, melakukan sesuatu atau berbuat secara diam-diam sehingga tidak kedengaran/ terdengar/ ketahuan orang lain
21.  Rambut (kb) bulu yang tumbuh di bagian kepala atau kulit manusia, sesuatu yang panjang dan lembut menyerupai rambut.
22.  Suri adalah sisir rambut, raja perempuan
23.  Gelap (ks) hitam, kelam, tidak bercahaya, tidak terang, malam, tidak jelas, rahasia, illegal, tidak resmi
24.  Ilalang adalah tumbuhan alang-alang
25.  Bukit (kb)gundukan tanah yang lebih tinggi dari daerah sekitarnya (lebih kecil/ lebih rendah daripada gunung)
26.  Basah (kb)mengandung air/ cairan
            A         Membasahi (kk)membuat basah, memberi dengar air
27.              Merah artinya bagus, molek
28.              Merah berarti (kb)gelar penghulu atau raja-raja kecil di jaman dahulu
29.              Darah adalah sel-selmerah/ putih yang mengalir di pembuluh darah
30.              Sebenarnya dari kata dasar benar yaitu tidak salah, betul
            A         Sebenarnya yaitu sesgungguhnya, sebenarnya
31.              Kukalahkan dari kata dasar kalah yaitu (kt) tidak menang, menderita tidak menang
            A         Terkalahkan adalah (kk) dapat dikalahkan, dapat ditaklukkan
            B         Kekalahan adalah perihal kalah, keadaan menderita kalah
32.  Bintang adalah benda langit yang mengeluarkan cahaya
33.  Batu karang dari pemisahan kata batu dan karang
A         Batu adalah benda keras yang terbentuk dari planet/ bumi (bukn logam), jenis intan buatan
B         Karang (kb)batu kapur yang terbentuk dari zat yang dikeluarkan oleh binatang-binatang renik, gunung, pulau dsb
34.  Mimpi manusia
A         Mimpi adalah (kb) sesuatu yang dirasakan, dialami, di dengar, dilihat dalam tidur, angan-angan, khayalan, dan lamunan
                  B         Manusia adalah makhluk Tuhan yang mempunyai akal dan angan-angan
35.  Kesedihan yaitu sedu, tangis, perasaan sedih, duka cita, kesusahan hati
36.  Takut adalah perasaan tidak mau dan tidak ingin menghadapi kenyataan, depresi
37.  Esok yaitu hari berikutnya sesudah hari ini, pada suatu waktu
38.  Mati yaitu sudah hilang nyawanya, tidak hidup lagi, tak pernah hidup
39.  Kaki yaitu anggota badan yang menopang tubuh dan dipakai untuk berjalan (pangkal paha ke bawah)
40.  Tetap adalah tidak berubah-ubah
41.  Sanggurdi yaitu pemijak kaki, tungkai (pada kuda tunggang)
42.  Laut yaitu kumpulan air masin yang banyak / luas (yang menceraikan benua dengan benua), pulau dengan pulau
43.  Kegilaan dari kata dasar gila yaitu sakit pikiran (kurang beres pikirannya), sakit jiwa (saraf terganggu); menjapat tambahan ke-an menjadi kegilaan yaitu sifat (keadaan hal) gila, kegemaran (keasyikan, kesukaan)yang berlebih-lebih, sesuatu yang melampaui batas, kebodohan, kesalahan dengan sengaja.

  3.1.2 Makna Presuposisi Semantik
             Pengarang memberi nama Rocinante, tokoh dalam puisi tersebut. Sang Rocinante menyapa seorang yang ahli dalam mencukur dan seorang pendeta atau pastor di kampung kecil di desa, dia memanggilnya dengan nama Padri
Rocinante. Tukang cukur dan padri dusun
            Pengarang bermaksud untuk menyampaikan bahwa sang Rocinante, telah mendengar alarm itu. Ia menangkap tanda bahaya yang di dengarkannya lewat berita
 Mendengar alarm itu:
Rocinante telah menangkap tanda bahaya itu. Dengan luka waktu, yaitu cedera pada masa, cedera pada keadaannya yang telah lanjut usia. Dia mengakui dirinya telah renta. Dengan masa usianya dia menjadi ringkik, sehingga suara ringkiknya melengking.
 Luka waktu,
Pada ringkikmu
             Suara teriakan yang panjang dari jarak jauh atau bahkan suara ringkiknya sangat panjang karena ketakutannya, sunyi pada Sierra
Jerit yang panjang
Dan Sunyi Sierra
             Waktu selama tiga jam dirinya telah ditentukan, dirinya telah ditentukan oleh Yang mengaturNya, Rocinante hanya sebagai penerima penentuan. Dalam ringkik dan masa cederanya, masa tuanya dihitung dalam tiga jam penentuan ajal datang. Ajal yang akan menjemput telah membuatnya menjerit dalam ringkik. Rasa ingin mati akan menimpanya.
Tiga jam nasib
Sebelum ajal tiba
             Terdapat seseorang yang melihat keluar, menuju luar untuk lihat sesuatu, setelah sesorang itu mendapat melihatnya kemudian Rocinante berbisik kepada pendeta itu, si Padri, Rocinante berkata bahwa dirinya telah melihat rambut suri, rambut raja yang terurai dalam kehampaan, bulu kepala yang terurai , kelam, tidak bercahaya, tidak terang. Yaitu kelam akan ajalnya, kematiannya. Mengisyaratkan bahwa Rocinante telah menemukan di depannya dalam kegelapan. Dirinya telah akan menempuh kegelapan dan kehampaan. Rocinante merasa bahwa dirinya akan datang pada kehampaan itu yaitu kematiannya. Tapi sesungguhnya Rosinante hanya merasa saja, belum pasti dan belum mengetahui bahwa kegelapan itu akan datang padanya. Dia tidak menyadari bahwa kametian akan menjemputnya. Kemudian dia memastikan dengan menanyakan pada tukang cukur, padri dusun.
Ada seseorang yang menengok ke luar
Dan berbisik, “Padri,
Kulihat rambut suri
Yang rembyak gelap.”
 
            Tukang cukur, padri menjawab pertanyaan Rocinante bahwa rambut yang dilihat Rocinante adalah rambunya. Dia mengatakan dan memastikan bahwa rembyak itu adalah milik Rocinante. Agar Rocinante yakin bahwa yang diduganya adalah nyata. Padri mengatakan pula bahwa rambut rembyak itu adalah seperti ilalang bukit, seperti rumput alang-alang yang tumbuh di bukit. Mengapa dia meletakkan ilalang di bukit.menandakan bahwa rambutnya yang terurai seperti ilalang berada lebih tinggi daripada sekitarnya. Dia memberikan penjelasan bahwa kedudukan ibadah dan pahalanya untuk dibawa dalam kematian barada pada kedudukan yang lebih tinggi daripada orang-orang yang ada di sekitarnya. Padri mengatakan hal itu agar Rocinante mananti kematiannya dengan pandangan yang ikhlas tanpa beban.
 Itu rambutmu, Rocinante,
Seperti ilalang bukit
            Ilalang itu basah karena ada sesuatu yang menetesianya. Berupa darah. Warna merah. Padri menjelaskan bahwa meskipun karena darah atau apapun Rocinante terjemput kematiannya tetapi tetap harus berani tanpa rasa takut. Padri menyakinkan bahwa Rocinante menjemput dan menghadapi kematiannya dengan sikap berani. Sikap berani menghadapi kematiannya.
Yang basah merah
Karena darah.
             Rocinante bertanya pada tukang cukur itu, apa yang telah Rocinante kalahkan sehingga ia harus berani menghadapi kematian yang akan menjemputnya. Dia menyebutkan apakah yang ia kalahkan berupa bintang yaitu sesuatu yang indah, yang bersinar. ‘Masa-masa indah’ hidupnya. ‘Batu karang’ yang begitu keras tidak rela, keegoisannya terhadap keinginannya, ‘mimpi-mimpi manusia’ yang biasa ia lakukan dalam kehidupannya. Yang ia masih berharap untuk tetap hidup agar cita-cita dan harapan yang masih ada bisa tergapai, atau bahkan ‘kesedihannya’yang selama hidup. Kesedihannya akan berpisah dengan orang-orang yang ia sayangi. Suami(jika masih hidup), anak, cucu, atau kekasihnya yang lain. Yang ia sayangi. Rocinante takut. Dia sangat ketakutan mengalahkan semua itu. Ia takut berpisah dengan apa-apa yang berhubungan dengan kisah hidupnya. Karena kematian akan memutuskan segalanya. Karena kematian akan menjadikannya lupa segalanya. Karena kematian akan membuat dirinya hidup sendiri. Tak pernah ia memiliki orang-orang yang ia sayangi, kisah-kisah indah. Ia takut terhadap semua itu.
Tapi katakan, apa sebenarnya
Yang telah kukalahkan?
Bintang, batu karang, mimpi manusia, atau kesedihan? Aku takut.
 
           Rocinante meminta kepada tukang cukur, Padri dusun bahwa jika dirinya mati kelak, ia ingin kakinya tetap pada pijakannya. Dia meminta bahwa jika dia mati semua tak boleh terubah. Meskipun dia mati. Semua akan tetap pada dirinya baik angan-angan. Masa-masanya, kebahagiaannya agar meskipun tetap tenang dalam kematiannya.
Maka jika esok aku mati,
Dengan kaki tetap di sanggurdi,
            Tukang padri karena dia bingung bagaimana ia menjawab dan menuruti keinginan Rocinante. Sang Padri dusun: pendeta dusun itu merasa dia akan gila jika menuruto keinginan Rocinante yang akan terjemput kematiannya. Karena Sang Padri tahu bahwa kinginan Rocinante adalah diluar batas kemampuannya. Hal itu adalah kehendak Tuhannya yang menghidupkan dan mematikannya. Dan sesungguhnya kematiannya telah memutuskan rasa-rasa yang pernah ia alami. Kematian akan memutuskan hubungan kemanusiaan dan kbahagiaan yang pernah ia rasakan. Akhirnya Tukang Padri meminta Rocinante agar membawa ke laut saja. Karena laut melambangkan kebebasan dan keluasan. Sang Padri akan melepaskan kebingungannya pada laut saja yang lepas bebas. Dan memberikan alih jawaban untuk Rocinante kapada laut. Biarkan saja laut yang menjawabnya.
Bawa aku ke laut, Rocinante,
Dari kegilaan ini.

SIMPULAN
                Puisi Rocinante karya Goenawan Mohamad memiliki tema dasar berupa ekspresi makna yang diungkapkan oleh pengarang sehingga dapat menjadi bermanfaat bagi pembaca. Baik dalam bentuk eksplisit maupun non eksplisist. Ekspresi makna puisi Rocinante adalah memiliki nilai filosofis yang tersirat yaitu seperti hal berikut.
Kisah Rocinante dan sang Padri yang kebingungan terhadap dirinya dan tanggungjawabnya. Ungkapan tersebut membawa pesan bahwa kematian tidak akan bisa terelakkan walau bagaimanapun kita akan menyanggahnya. Walaupun sekukuh apapun kita menolak tetapi kematian itu akan terjadi.
Dan kita tidak bisa meminta apapun yang kita inginkan agar meskipun mati kita bisa merasakan segala kenangan itu. Semuanya telah terputus.
Baik kebahagiaan, harapan yang masih ada, keegoisan, akan menjadi hampa dalam kematiannya. Tidak bisa kembali.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar