Kajian Feminis Sara Mills: Analisis Wacana Kritis
Pemberontakan Hati Putri Wardana
(naskah drama ”Jaka Kendil Mencari Cinta)
(naskah drama ”Jaka Kendil Mencari Cinta)
Oleh: Yuneni Novikawati (072144043)
A.
Abstrak
Sastra tidak pernah terlepas dari
pengalaman yang dituangkan dalam imajinasi seorang pengarang dengan tujuan
bahwa karya tersebut bermanfaat bagi masyarakat. sastra merupakan hasil kreatif
dan berfikir yang dapat menjadi karya
itu menjadi indah dan dapat dinikmati dengan baik. Prof. M. Atar Semi (1988:8)
memberikan bahwa sastra itu adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni
kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa
sebagai mediumnya.
Drama adalah salah satu dari ketiga
Genre Sastra (fiksi, puisi, drama) yaitu karya sastra yang berisi tentang dialog
yang diungkap oleh beberapa tokoh yang melahirkan cerita menarik yang bertujuan
agar pembaca merasakan alur cerita sesuai dengan dialog para aktor dalam naskah
Dalam drama Jaka Kendil Mencari
Cinta, penulis mencoba untuk menyelami bagaimana kajian feminis terhadap
kemenarikan salah satu tokoh pendamping dari tokoh utama yaitu Jaka Kendil, dan
analisis wacana Sara Mills adalah kajian yang tepat dan menarik dalam
pengungkapannya.
B.
Analisis Wacana
Wacana adalah
satuan bahasa terlengkap yang dinyatakan secara lisan ataupun tertulis.
(Sumarlam, ed., 2003:15) Wacana memuat rentetan kalimat yang berhubungan,
menghubungkan proposisi yang satu dengan yang lainnya dan membentuk satu
kesatuan informasi (Fatimah, 1994:1-2). Wacana adalah satuan bahasa terlengkap
(utuh) dengan amanat lengkap, serta koherensi dan kohesi yang tinggi. Wacana
memberikan perbedaan-perbedaan subtansif terhadap individu-individu sebagai
anggota suatu kelompok, kelas sosial atau himpunan –himpunan sosial lainnya
(Hikam, dalam Latif dan Idi Subandy Ibrahim, 1996:84). Bahasa tidak dilihat
hanya sebagai medium netral penyampaian pesan, tetapi sebagai proses produksi
dan reproduksi wacana-wacana yang merupakan perkaitan rumit antara tanda-tanda
dan praksis yang pada gilirannya mengatur pula eksistensi dan reproduksi sosial.
Eryanto (dalam pendahuluan: 5) mengatakan bahwa analisis wacana dimaksudkan
untuk membongkar makna-makna atau maksud tertetu. Wacana juga adalah suatu
upaya pengungkapan maksud yang tersembunyi dari sang subjek yang mengungkapkan
suatu pernyataan.
Analisis wacana kritis berbeda dengan analisis
wacana biasa. Karena di dalamnya terdapat sebuah kritikan yang diujarkan oleh
pembaca sehingga menjadi analisis yang lebih menarik. Analisis kritis terhadap
wacana sebagai tipe analisis wacana yang terutama sekali mempelajari bagaimana
kekuasaan disalahgunakan atau bagaimana
dominasi serta ketidakadilan dijalankan dan direproduksi melalui teks dalam
sebuah konteks sosial.(Eryanto, 2001: xi)
C.
Sinopsis Drama Jaka Kendil Mencari Cinta
Wardana adalah
nama seorang putri dari seorang Bupati di desa Kentrung. Dikisahkan bahwa desa
ini akan mengadakan sayembara untuk pencalonan Putri Wardana dengan seorang
jejaka. Seorang pria yang dari golongan masyarakat rendah ikut dalam
mencalonkannya, ia bernama Jaka Kendil. Putri wardana tidak setuju Jaka Kendil
menjadi bagian dalam sayembaranya karena menurut putri wardana Jaka kendil
mempunyai paras yang buruk sehingga dia takut jika Jaka Kendil akan memenangkan
sayembaranya. Kekerasan dalam hatinya membuatnya meminta kepada Ibunya untuk
tidak memperbolehkan Jaka kendil mengikuti sayembaranya. Akan tetapi seorang
Bupati harus bersikap adil. Tidak memihak seorangpun untuk mengikuti dan tidak
mengikuti sayembara tersebut. Maka keinginan Wardana tidak bisa dikabulkan oleh
Ibunya.
D.
Kajian Feminis Sara Mills
Teks tidak dapat
terlepas dari berbagai kajian dan analisis. Karena dalam tujuan untuk memahami
suatu teks dalam bacaan adalah mengenal, mencoba menganalisis dengan kajian
maupun pendekatan yang telah dipaparkan oleh para ahli. Kajian feminis Sara
Mills lebih menekankan bagaimana wanita ditampilkan dalam teks, baik novel,
gambar atau foto. Perspektif wacana feminis adalah menunjukkan bagaimana teks
bias dalam menampilkan wanita. Wanita cenderung ditampilkan dalam teks sebagai
pihak yang salah (Eryanto, 2001:199).
E.
Pemberontakan Hati Putri Wardana
Hati tak kan
terlepas dari benar dan salah, tetapi terkadang hatipun memberikan sesuatu yang
bermakna dan itu dibenarkan oleh kenyataan dalam kehidupan. Ketakutan tidak menginginkan Jaka Kendil
menjadi calon suaminya begitu kuat. Rasa ingin bahwa Wardana terhadap mimpinya
mendapat seorang jejaka yang tinggi dan putih seperti bintang film membuatnya tak
sabar untuk segera melaksanakan sayembaranya
P. Wardana : Wah, udah gak sabar nih mom, cepetan dimulai dong mom
kira-kira cowok yang jadi
pendampingku kayak apa ya? Aku
pengen yang tinggi, putih (senyum-senyum). Pokoke jelek2 gak papa ya seukuran Brad Pitt gitu dech.
Tetapi hal ini tidak diduganya, ternyata
ada seorang pria yang datang mengikuti sayembara itu dan Wardana berbicara
P Wardana : siapa tuh, jelek banget, eh ajudanku kenapa
orang gila kamu suruh masuk ke sini?
Saat
putri wardana memberontak kepada ibunya yang selaku Bupati di desa kentrung
bahwa dirinya tidak ingin dinikahi oleh Jaka Kendil, ibunya menolak
keinginannya. Hal ini yang membuat rasa kecewa oleh wardana karena dirinya
telah diatur dan dikuasai. Kehendaknya menginginkan seorang suami yang sempurna
tidak direstui oleh ibunya.
P Wardana : Apa! Mam, gak ah..aku maunya sama Krisna
Mukti yang manis itu lho! Mami
tega..tega sama aku, apa kata dunia kalau aku bersama Jaka Kendil
Bupati : Sudahlah nak..terima saja Jaka
Kendil. Dia kan butuh kasih
sayang juga. Mungkin Krisna Mukti bukan jodohmu. Biarkan orang lain yang
mendapatkannya. Kamu ikhlaskan saja. Dengan kamu bersama Jaka Kendil pasti
kehidupanmu akan menjadi lebih baik..!!
P Wardana : Tidak mi...mami tega sama aku!! (menangis)
Kesimpulan
Analisis kritik banyak digunakan dalam
berbagai pandangan. Tetapi dalam kajian feminis ada sesuatu hal yang berbeda
khususnya melihat dari sudut pandang kaum wanita. Dan kemudian sosok putri
Wardana adalah sosok pribadi yang teruasai. Bukan dari kaum patriarki. Tapi
oleh keadaan dan orang yang berhak mengatur dan mengendalikannya yaitu Ibu
Bupati.
Keinginan Putri
Wardana tidak tercapai. Keinginannya untuk mendapatkan suami yang sempurna
tidak dapat ia rasakan. Karena dirinya dikuasai bukan dari dirinya sendiri
tetapi pada keadaan dan pada orang lain.
Keinginan kekuatan feminis yang ada pada
dirinya ingin dia munculkan saat memberontak. Tetapi hal itu tidak dapat ia
lakukan. Hanya penyesalan yang dapat ia raih.
Acuan pustaka
Naskah Drama Jaka Kendil Mencari Cinta
Eryanto.2001. Analisis Wacana Pengantar
Analisis teks Media. Yogyakarta:LKiS
Semi, Prof. M. Atar.1988. Anatomi
Sastra.Padang: Angkasa Raya
Sumarlam,
ed. 2003. Teori dan Praktik Analisis Wacana. Surakarta: Pustaka Cakra
Djajasudarma,
Fatimah. 1994. Wacana: Pemahaman dan Hubungan antar unsur. Bandung: Eresco
Tidak ada komentar:
Posting Komentar