Jumat, 11 Januari 2013

Kajian Feminis Sara Mills


Kajian Feminis Sara Mills: Analisis Wacana Kritis
Pemberontakan Hati Putri Wardana
(naskah drama ”Jaka Kendil Mencari Cinta)
Oleh: Yuneni Novikawati (072144043)

A.                Abstrak
            Sastra tidak pernah terlepas dari pengalaman yang dituangkan dalam imajinasi seorang pengarang dengan tujuan bahwa karya tersebut bermanfaat bagi masyarakat. sastra merupakan hasil kreatif dan berfikir  yang dapat menjadi karya itu menjadi indah dan dapat dinikmati dengan baik. Prof. M. Atar Semi (1988:8) memberikan bahwa sastra itu adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya.
            Drama adalah salah satu dari ketiga Genre Sastra (fiksi, puisi, drama) yaitu karya sastra yang berisi tentang dialog yang diungkap oleh beberapa tokoh yang melahirkan cerita menarik yang bertujuan agar pembaca merasakan alur cerita sesuai dengan dialog para aktor dalam naskah
            Dalam drama Jaka Kendil Mencari Cinta, penulis mencoba untuk menyelami bagaimana kajian feminis terhadap kemenarikan salah satu tokoh pendamping dari tokoh utama yaitu Jaka Kendil, dan analisis wacana Sara Mills adalah kajian yang tepat dan menarik dalam pengungkapannya.

B.                 Analisis Wacana
Wacana adalah satuan bahasa terlengkap yang dinyatakan secara lisan ataupun tertulis. (Sumarlam, ed., 2003:15) Wacana memuat rentetan kalimat yang berhubungan, menghubungkan proposisi yang satu dengan yang lainnya dan membentuk satu kesatuan informasi (Fatimah, 1994:1-2). Wacana adalah satuan bahasa terlengkap (utuh) dengan amanat lengkap, serta koherensi dan kohesi yang tinggi. Wacana memberikan perbedaan-perbedaan subtansif terhadap individu-individu sebagai anggota suatu kelompok, kelas sosial atau himpunan –himpunan sosial lainnya (Hikam, dalam Latif dan Idi Subandy Ibrahim, 1996:84). Bahasa tidak dilihat hanya sebagai medium netral penyampaian pesan, tetapi sebagai proses produksi dan reproduksi wacana-wacana yang merupakan perkaitan rumit antara tanda-tanda dan praksis yang pada gilirannya mengatur pula eksistensi dan reproduksi sosial. Eryanto (dalam pendahuluan: 5) mengatakan bahwa analisis wacana dimaksudkan untuk membongkar makna-makna atau maksud tertetu. Wacana juga adalah suatu upaya pengungkapan maksud yang tersembunyi dari sang subjek yang mengungkapkan suatu pernyataan.
 Analisis wacana kritis berbeda dengan analisis wacana biasa. Karena di dalamnya terdapat sebuah kritikan yang diujarkan oleh pembaca sehingga menjadi analisis yang lebih menarik. Analisis kritis terhadap wacana sebagai tipe analisis wacana yang terutama sekali mempelajari bagaimana kekuasaan disalahgunakan atau  bagaimana dominasi serta ketidakadilan dijalankan dan direproduksi melalui teks dalam sebuah konteks sosial.(Eryanto, 2001: xi)
C.                Sinopsis Drama Jaka Kendil Mencari Cinta
Wardana adalah nama seorang putri dari seorang Bupati di desa Kentrung. Dikisahkan bahwa desa ini akan mengadakan sayembara untuk pencalonan Putri Wardana dengan seorang jejaka. Seorang pria yang dari golongan masyarakat rendah ikut dalam mencalonkannya, ia bernama Jaka Kendil. Putri wardana tidak setuju Jaka Kendil menjadi bagian dalam sayembaranya karena menurut putri wardana Jaka kendil mempunyai paras yang buruk sehingga dia takut jika Jaka Kendil akan memenangkan sayembaranya. Kekerasan dalam hatinya membuatnya meminta kepada Ibunya untuk tidak memperbolehkan Jaka kendil mengikuti sayembaranya. Akan tetapi seorang Bupati harus bersikap adil. Tidak memihak seorangpun untuk mengikuti dan tidak mengikuti sayembara tersebut. Maka keinginan Wardana tidak bisa dikabulkan oleh Ibunya.

D.                Kajian Feminis Sara Mills
Teks tidak dapat terlepas dari berbagai kajian dan analisis. Karena dalam tujuan untuk memahami suatu teks dalam bacaan adalah mengenal, mencoba menganalisis dengan kajian maupun pendekatan yang telah dipaparkan oleh para ahli. Kajian feminis Sara Mills lebih menekankan bagaimana wanita ditampilkan dalam teks, baik novel, gambar atau foto. Perspektif wacana feminis adalah menunjukkan bagaimana teks bias dalam menampilkan wanita. Wanita cenderung ditampilkan dalam teks sebagai pihak yang salah (Eryanto, 2001:199).

E.                 Pemberontakan Hati Putri Wardana
Hati tak kan terlepas dari benar dan salah, tetapi terkadang hatipun memberikan sesuatu yang bermakna dan itu dibenarkan oleh kenyataan dalam kehidupan. Ketakutan tidak menginginkan Jaka Kendil menjadi calon suaminya begitu kuat. Rasa ingin bahwa Wardana terhadap mimpinya mendapat seorang jejaka yang tinggi dan putih seperti bintang film membuatnya tak sabar untuk segera melaksanakan sayembaranya
P. Wardana :   Wah, udah gak sabar nih mom, cepetan dimulai dong mom
kira-kira cowok yang jadi pendampingku kayak apa ya? Aku pengen yang tinggi, putih (senyum-senyum). Pokoke jelek2 gak papa ya seukuran Brad Pitt gitu dech.
           
Tetapi hal ini tidak diduganya, ternyata ada seorang pria yang datang mengikuti sayembara itu dan Wardana berbicara
P Wardana :    siapa tuh, jelek banget, eh ajudanku kenapa orang gila kamu suruh masuk ke sini?

            Saat putri wardana memberontak kepada ibunya yang selaku Bupati di desa kentrung bahwa dirinya tidak ingin dinikahi oleh Jaka Kendil, ibunya menolak keinginannya. Hal ini yang membuat rasa kecewa oleh wardana karena dirinya telah diatur dan dikuasai. Kehendaknya menginginkan seorang suami yang sempurna tidak direstui oleh ibunya.
P Wardana :    Apa! Mam, gak ah..aku maunya sama Krisna Mukti yang manis itu lho! Mami tega..tega sama aku, apa kata dunia kalau aku bersama Jaka Kendil
Bupati :           Sudahlah nak..terima saja Jaka Kendil. Dia kan butuh kasih sayang juga. Mungkin Krisna Mukti bukan jodohmu. Biarkan orang lain yang mendapatkannya. Kamu ikhlaskan saja. Dengan kamu bersama Jaka Kendil pasti kehidupanmu akan menjadi lebih baik..!!
P Wardana :    Tidak mi...mami tega sama aku!! (menangis)

Kesimpulan
            Analisis kritik banyak digunakan dalam berbagai pandangan. Tetapi dalam kajian feminis ada sesuatu hal yang berbeda khususnya melihat dari sudut pandang kaum wanita. Dan kemudian sosok putri Wardana adalah sosok pribadi yang teruasai. Bukan dari kaum patriarki. Tapi oleh keadaan dan orang yang berhak mengatur dan mengendalikannya yaitu Ibu Bupati.
Keinginan Putri Wardana tidak tercapai. Keinginannya untuk mendapatkan suami yang sempurna tidak dapat ia rasakan. Karena dirinya dikuasai bukan dari dirinya sendiri tetapi pada keadaan dan pada orang lain.   
Keinginan kekuatan feminis yang ada pada dirinya ingin dia munculkan saat memberontak. Tetapi hal itu tidak dapat ia lakukan. Hanya penyesalan yang dapat ia raih.
 
Acuan pustaka

Naskah Drama Jaka Kendil Mencari Cinta
Eryanto.2001. Analisis Wacana Pengantar Analisis teks Media. Yogyakarta:LKiS
Semi, Prof. M. Atar.1988. Anatomi Sastra.Padang: Angkasa Raya
Sumarlam, ed. 2003. Teori dan Praktik Analisis Wacana. Surakarta: Pustaka Cakra
Djajasudarma, Fatimah. 1994. Wacana: Pemahaman dan Hubungan antar unsur. Bandung: Eresco

Tidak ada komentar:

Posting Komentar