Jumat, 11 Januari 2013

PETA LEKSIKAL


PETA LEKSIKAL
Berdasarkan peta leksikal yang dimulai dari gloss 2 sampai dengan gloss 33 (yang sudah dibuat) adalah meneliti tentang berian dengan kata ‘Betis’. Kata ini dipakai dalam penelitian bahasa sehari-hari yang digunakan dalam daerah Penelitian Trenggalek (Desa Pandean, Kec. Durenan), Daerah Penelitian Nganjuk (Desa Karanganom, Kec. Pace), Daerah Penelitian Jombang (Desa Tukum, Kecamatan Wonosalam), Daerah Penelitian Madura (Desa Taman Sari, Kec. Dungke), Daerah Penelitian Jember (Desa Kecik, Kec. Jombang), Daerah Penelitian Malang (Desa Sumberwangi, Kec. Karang Ploso). Maka kata ’betis’ini biasa digunakan dengan nama sebagai berikut:
1.      Trenggalek dengan ”k∂ntl”
2.      Nganjuk, yang menggunakan ”kentנּl”.
3.      Jombang menggunakan ”kξntנּl”
4.      Madura dengan ”b∂ttξs”
5.      Jember dengan nama ”b∂tIs”
6.      Malang dengan nama ”kξntl”
Dalam perbedaan diatas, daerah penelitian Trenggalek memiliki isolek yang sama dengan daerah Nganjuk, Jombang, dan Malang. Ini menandakan bahwa daerah tersebut dalam isolek satu lambang. Memberikan arti bahwa antara keempat daerah tersebut dapat saling menerima keterpengaruhan isolek bahasanya. Begitu pula dengan Madura dan Jember yang memiliki isoleh yang sama. Sedangkan pada Madura dengan Trenggalek atau antara Jember dengan Malang tidak dapat disamakan karena antara daerah penelitian tersebut memiliki isoleh yang berbeda sehingga nantinya terdapat garis watas yang menjadikan bahwa antara daerah tersebut tidak dapat saling menerima keterpengaruhan bahasanya.

PETA LEKSIKAL PADA GLOSS 3
Gloss tiga ini adalah meneliti tentang berian dengan kata ‘Bibir’. Kata ini dipakai dalam penelitian bahasa sehari-hari yang digunakan dalam daerah Penelitian Trenggalek (Desa Pandean, Kec. Durenan), Daerah Penelitian Nganjuk (Desa Karanganom, Kec. Pace), Daerah Penelitian Jombang (Desa Tukum, Kecamatan Wonosalam), Daerah Penelitian Madura (Desa Taman Sari, Kec. Dungke), Daerah Penelitian Jember (Desa Kecik, Kec. Jombang), Daerah Penelitian Malang (Desa Sumberwangi, Kec. Karang Ploso). Maka kata ’betis’ini biasa digunakan dengan nama sebagai berikut:
1.      Trenggalek dengan ”tutU?
2.      Nganjuk, yang menggunakan ”lambe”.
3.      Jombang menggunakan ”lambe”
4.      Madura denganbibIr
5.      Jember dengan nama ”lambe”
6.      Malang dengan nama ”lambe
Dalam perbedaan diatas, daerah penelitian Trenggalek berbeda dengan kelima daerah yang menjadi pembandingnya. Sedangkan daerah Nganjuk sama pemakaian isolek dengan daerah Nganjuk, Jombang, Jember dan Malang. Sama halnya dengan daerah Penelitian yang berbeda dengan kelima daerah pembandingnya. Keperbedaan ini adalah merupakan salah satu ciri khas dari masing-masing daerah sehingga nantinya antara daerah penelitian Trenggalek dengan kelima daerahnya terjadi pemisahan watas karena keterpengaruhannya tidak dapat diterima oleh daerah lain. Begitu pula dengan daerah Madura.

PETA LEKSIKAL PADA GLOSS 5
Gloss lima ini adalah meneliti tentang berian dengan kata ‘hidung’. Kata ini dipakai dalam penelitian bahasa sehari-hari yang digunakan dalam daerah Penelitian Trenggalek (Desa Pandean, Kec. Durenan), Daerah Penelitian Nganjuk (Desa Karanganom, Kec. Pace), Daerah Penelitian Jombang (Desa Tukum, Kecamatan Wonosalam), Daerah Penelitian Madura (Desa Taman Sari, Kec. Dungke), Daerah Penelitian Jember (Desa Kecik, Kec. Jombang), Daerah Penelitian Malang (Desa Sumberwangi, Kec. Karang Ploso). Maka kata ’betis’ini biasa digunakan dengan nama sebagai berikut:
1.      Trenggalek dengan ”iruŋ
2.      Nganjuk, yang menggunakan ”irUŋ”.
3.      Jombang menggunakan ” irUŋ
4.      Madura dengan ξlŋ
5.      Jember dengan nama ” iruŋ
6.      Malang dengan nama ” iruŋ”
Dalam perbedaan diatas, untuk berian ini daerah Trenggalek sama dengan daerah Nganjuk, Jombang, Jember, dan Malang. Sedangkan yang berbeda adalah berian Madura saja. Dengan demikian maka Trenggalek dapat menerima pengaruh dari keempat daerah yang sama tersebut.

PETA LEKSIKAL PADA GLOSS 6
Gloss enam ini adalah meneliti tentang berian dengan kata ‘ibu jari’. Kata ini dipakai dalam penelitian bahasa sehari-hari yang digunakan dalam daerah Penelitian Trenggalek (Desa Pandean, Kec. Durenan), Daerah Penelitian Nganjuk (Desa Karanganom, Kec. Pace), Daerah Penelitian Jombang (Desa Tukum, Kecamatan Wonosalam), Daerah Penelitian Madura (Desa Taman Sari, Kec. Dungke), Daerah Penelitian Jember (Desa Kecik, Kec. Jombang), Daerah Penelitian Malang (Desa Sumberwangi, Kec. Karang Ploso). Maka kata ’betis’ini biasa digunakan dengan nama sebagai berikut:
1.      Trenggalek dengan ”j∂mpנּl
2.      Nganjuk, yang menggunakan ”j∂mpנּlan
3.      Jombang menggunakan ” j∂mpנּlan
4.      Madura dengan ”pנּl ∂mpנּlan
5.      Jember dengan namaj∂mpנּl
6.      Malang dengan nama ”j∂mpנּl
Dalam perbedaan diatas, untuk berian ini daerah Trenggalek sama dengan daerah  Jember dan Malang. Sedangkan hampir sama saja dengan berian Nganjuk dan Jombang, berarti keterpengaruhannya lebih menerima Jember dan Malang daripada Nganjuk dan Jombang. Namun jika dibandingkan dengan Madura keterpengaruhannya sangat jauh tetapi masih bisa diterima.

PETA LEKSIKAL PADA GLOSS 7
Gloss tujuh ini adalah meneliti tentang berian dengan kata ‘jari’. Kata ini dipakai dalam penelitian bahasa sehari-hari yang digunakan dalam daerah Penelitian Trenggalek (Desa Pandean, Kec. Durenan), Daerah Penelitian Nganjuk (Desa Karanganom, Kec. Pace), Daerah Penelitian Jombang (Desa Tukum, Kecamatan Wonosalam), Daerah Penelitian Madura (Desa Taman Sari, Kec. Dungke), Daerah Penelitian Jember (Desa Kecik, Kec. Jombang), Daerah Penelitian Malang (Desa Sumberwangi, Kec. Karang Ploso). Maka kata ’betis’ini biasa digunakan dengan nama sebagai berikut:
1.      Trenggalek dengan ” jari”
2.      Nganjuk, yang menggunakan ”driji”
3.      Jombang menggunakan ”driji”
4.      Madura dengan ”g∂rigi”
5.      Jember dengan namadriji”
6.      Malang dengan nama ”driji
Dalam perbedaan diatas, untuk berian ini daerah Trenggalek sama dengan daerah Nganjuk, Jombang, Jember, dan Malang. Sedangkan yang berbeda adalah berian Madura saja. Dengan demikian maka Trenggalek dapat menerima pengaruh dari keempat daerah yang sama tersebut.

PETA LEKSIKAL PADA GLOSS 8
Gloss delapan ini adalah meneliti tentang berian dengan kata ‘kaki’. Kata ini dipakai dalam penelitian bahasa sehari-hari yang digunakan dalam daerah Penelitian Trenggalek (Desa Pandean, Kec. Durenan), Daerah Penelitian Nganjuk (Desa Karanganom, Kec. Pace), Daerah Penelitian Jombang (Desa Tukum, Kecamatan Wonosalam), Daerah Penelitian Madura (Desa Taman Sari, Kec. Dungke), Daerah Penelitian Jember (Desa Kecik, Kec. Jombang), Daerah Penelitian Malang (Desa Sumberwangi, Kec. Karang Ploso). Maka kata ’betis’ini biasa digunakan dengan nama sebagai berikut:
1.      Trenggalek dengan ”sikIl”
2.      Nganjuk, yang menggunakan ” sikIl”
3.      Jombang menggunakan ”sekel”
4.      Madura dengan sנּkנּ
5.      Jember dengan nama sikIl”
6.      Malang dengan nama ”sekel
Dalam perbedaan di atas, untuk berian ini daerah Trenggalek sama dengan daerah Nganjuk dan Jember. Tetapi untuk daerah Jombang dan Malang, bahasa Trenggalek sedikit berbeda. Hanya saja perbedaan itu masih bisa diterima. Sedangkan pada Madura tidak bisa diterima, karena bahasa yang perbedaannya sangat jauh.
               
PETA LEKSIKAL PADA GLOSS 9
Gloss sembilan ini adalah meneliti tentang berian dengan kata ‘kepala’. Kata ini dipakai dalam penelitian bahasa sehari-hari yang digunakan dalam daerah Penelitian Trenggalek (Desa Pandean, Kec. Durenan), Daerah Penelitian Nganjuk (Desa Karanganom, Kec. Pace), Daerah Penelitian Jombang (Desa Tukum, Kecamatan Wonosalam), Daerah Penelitian Madura (Desa Taman Sari, Kec. Dungke), Daerah Penelitian Jember (Desa Kecik, Kec. Jombang), Daerah Penelitian Malang (Desa Sumberwangi, Kec. Karang Ploso). Maka kata ’betis’ini biasa digunakan dengan nama sebagai berikut:
1.      Trenggalek dengan ”nd as”
2.      Nganjuk, yang menggunakan ” sirah”
3.      Jombang menggunakan ”sirah”
4.      Madura dengan cetak
5.      Jember dengan nama ”∂nd as
6.      Malang dengan nama ”ndas
Dalam perbedaan di atas, untuk berian ini daerah Trenggalek sama persis dengan daerah Malang. Daerah Nganjuk, Jombang dan Jember berbeda dan masih bisa menerima karena tingkat perbedaan hanya beda tipis karena keterpengaruhannya masih bisa diterima.

PETA LEKSIKAL PADA GLOSS 12
Gloss dua belas ini adalah meneliti tentang berian dengan kata ‘kumis’. Kata ini dipakai dalam penelitian bahasa sehari-hari yang digunakan dalam daerah Penelitian Trenggalek (Desa Pandean, Kec. Durenan), Daerah Penelitian Nganjuk (Desa Karanganom, Kec. Pace), Daerah Penelitian Jombang (Desa Tukum, Kecamatan Wonosalam), Daerah Penelitian Madura (Desa Taman Sari, Kec. Dungke), Daerah Penelitian Jember (Desa Kecik, Kec. Jombang), Daerah Penelitian Malang (Desa Sumberwangi, Kec. Karang Ploso). Maka kata ’betis’ini biasa digunakan dengan nama sebagai berikut:
1.      Trenggalek dengan ”breŋנּs
2.      Nganjuk, yang menggunakan ” brξŋנּs
3.      Jombang menggunakan ” brξŋנּs
4.      Madura dengan sנּŋנּt
5.      Jember dengan namabreŋנּs
6.      Malang dengan nama ” brξŋנּs”
Dalam perbedaan di atas, untuk berian ini daerah Trenggalek sama dengan daerah Jember. Tetapi untuk daerah Nganjuk, Jombang dan Malang hampir sama saja tidak sama persis dan masih bisa diterima keterpengaruhannya. Sedangkan Trenggalek dengan Madura tidak bisa sama sekali. Karena terdapat garis watas/ pembatas diantaranya.

PETA LEKSIKAL PADA GLOSS 13

Gloss tiga belas ini adalah meneliti tentang berian dengan kata ‘leher’. Kata ini dipakai dalam penelitian bahasa sehari-hari yang digunakan dalam daerah Penelitian Trenggalek (Desa Pandean, Kec. Durenan), Daerah Penelitian Nganjuk (Desa Karanganom, Kec. Pace), Daerah Penelitian Jombang (Desa Tukum, Kecamatan Wonosalam), Daerah Penelitian Madura (Desa Taman Sari, Kec. Dungke), Daerah Penelitian Jember (Desa Kecik, Kec. Jombang), Daerah Penelitian Malang (Desa Sumberwangi, Kec. Karang Ploso). Maka kata ’betis’ini biasa digunakan dengan nama sebagai berikut:
1.      Trenggalek dengan ”gulu”
2.      Nganjuk, yang menggunakan ” gulu”
3.      Jombang menggunakan ”gulu”
4.      Madura dengan lξ?ξr
5.      Jember dengan namagulu
6.      Malang dengan nama ”gulu
Dalam perbedaan di atas, untuk berian ini daerah Trenggalek sangat besar keterpengaruhannya dan bisa diterima beriannya dengan keempat daerah penelitian. Yang berbeda hanya pada daerah penelitiabn Madura saja. Karena jelas perbedaannya dan berian itu tidak dapat diterima tanpa ada bahasa lain yang dijadikan lantaran.

PETA LEKSIKAL PADA GLOSS 14
Gloss empat belas ini adalah meneliti tentang berian dengan kata ‘lengan’. Kata ini dipakai dalam penelitian bahasa sehari-hari yang digunakan dalam daerah Penelitian Trenggalek (Desa Pandean, Kec. Durenan), Daerah Penelitian Nganjuk (Desa Karanganom, Kec. Pace), Daerah Penelitian Jombang (Desa Tukum, Kecamatan Wonosalam), Daerah Penelitian Madura (Desa Taman Sari, Kec. Dungke), Daerah Penelitian Jember (Desa Kecik, Kec. Jombang), Daerah Penelitian Malang (Desa Sumberwangi, Kec. Karang Ploso). Maka kata ’betis’ini biasa digunakan dengan nama sebagai berikut:
1.      Trenggalek dengan ”ugel-ugel”
2.      Nganjuk, yang menggunakan ”lŋ∂n
3.      Jombang menggunakan lŋ∂n
4.      Madura dengan lŋ∂n
5.      Jember dengan nama lŋ∂n
6.      Malang dengan nama ” lŋ∂n
Dalam perbedaan diatas, daerah penelitian isolek yang sama adalah terdapat pada daerah Nganjuk, Jombang, Madura, Jember dan Malang. Trenggalek berbeda dengan kelima daerah yang menjadi pembandingnya. Sehingga dalam peta tersebut terdapat dua lambang yang menjadikan pemisahan sebagai tanda bahwa antara kedua perbedaan tersebut tidak dapat saling menerima keterpengaruhan isoleknya.

PETA LEKSIKAL PADA GLOSS 15
Gloss lima belas ini adalah meneliti tentang berian dengan kata ‘lidah’. Kata ini dipakai dalam penelitian bahasa sehari-hari yang digunakan dalam daerah Penelitian Trenggalek (Desa Pandean, Kec. Durenan), Daerah Penelitian Nganjuk (Desa Karanganom, Kec. Pace), Daerah Penelitian Jombang (Desa Tukum, Kecamatan Wonosalam), Daerah Penelitian Madura (Desa Taman Sari, Kec. Dungke), Daerah Penelitian Jember (Desa Kecik, Kec. Jombang), Daerah Penelitian Malang (Desa Sumberwangi, Kec. Karang Ploso). Maka kata ’betis’ini biasa digunakan dengan nama sebagai berikut:
1.      Trenggalek dengan ”ilat”
2.      Nganjuk, yang menggunakan ” ilat”
3.      Jombang menggunakan ” ilat”
4.      Madura dengan jil
5.      Jember dengan namailat”
6.      Malang dengan nama ”ilat
Dalam perbedaan di atas, untuk berian ini daerah Trenggalek sama persis dengan kelima daerah penelitian yang terlihat di atas. Hanya yang berbeda adalah daerah penelitian Madura saja. Dan berian Trenggalek dan Madura dapat dipisahkan dengan garis watas karena keduanya tidak dapat menerima pengaruh bahasanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar