PETA LEKSIKAL
Berdasarkan peta leksikal yang dimulai
dari gloss 2 sampai dengan gloss 33 (yang sudah dibuat) adalah meneliti tentang
berian dengan kata ‘Betis’. Kata ini
dipakai dalam penelitian bahasa sehari-hari yang digunakan dalam daerah Penelitian Trenggalek (Desa Pandean, Kec. Durenan), Daerah Penelitian Nganjuk (Desa Karanganom, Kec. Pace), Daerah
Penelitian Jombang (Desa Tukum, Kecamatan Wonosalam), Daerah Penelitian Madura (Desa Taman Sari, Kec. Dungke), Daerah Penelitian Jember (Desa Kecik, Kec. Jombang), Daerah Penelitian Malang (Desa Sumberwangi, Kec. Karang Ploso).
Maka kata ’betis’ini biasa digunakan dengan nama sebagai berikut:
1. Trenggalek dengan ”k∂ntנּl”
2. Nganjuk, yang menggunakan ”kentנּl”.
3. Jombang menggunakan ”kξntנּl”
4. Madura dengan ”b∂ttξs”
5. Jember dengan nama ”b∂tIs”
6. Malang dengan nama ”kξntנּl”
Dalam perbedaan diatas, daerah penelitian
Trenggalek memiliki isolek yang sama dengan daerah Nganjuk, Jombang, dan
Malang. Ini menandakan bahwa daerah tersebut dalam isolek satu lambang.
Memberikan arti bahwa antara keempat daerah tersebut dapat saling menerima
keterpengaruhan isolek bahasanya. Begitu pula dengan Madura dan Jember yang
memiliki isoleh yang sama. Sedangkan pada Madura dengan Trenggalek atau antara
Jember dengan Malang tidak dapat disamakan karena antara daerah penelitian
tersebut memiliki isoleh yang berbeda sehingga nantinya terdapat garis watas
yang menjadikan bahwa antara daerah tersebut tidak dapat saling menerima
keterpengaruhan bahasanya.
PETA LEKSIKAL PADA GLOSS 3
Gloss tiga ini adalah meneliti tentang
berian dengan kata ‘Bibir’. Kata ini
dipakai dalam penelitian bahasa sehari-hari yang digunakan dalam daerah Penelitian Trenggalek (Desa Pandean, Kec. Durenan), Daerah Penelitian Nganjuk (Desa Karanganom, Kec. Pace), Daerah
Penelitian Jombang (Desa Tukum, Kecamatan Wonosalam), Daerah Penelitian Madura (Desa Taman Sari, Kec. Dungke), Daerah Penelitian Jember (Desa Kecik, Kec. Jombang), Daerah Penelitian Malang (Desa Sumberwangi, Kec. Karang Ploso).
Maka kata ’betis’ini biasa digunakan dengan nama sebagai berikut:
1.
Trenggalek
dengan ”tutU?”
2. Nganjuk, yang menggunakan ”lambe”.
3. Jombang menggunakan ”lambe”
4. Madura dengan ”bibIr”
5.
Jember
dengan nama ”lambe”
6. Malang dengan nama ”lambe”
Dalam perbedaan diatas, daerah penelitian Trenggalek
berbeda dengan kelima daerah yang menjadi pembandingnya. Sedangkan daerah
Nganjuk sama pemakaian isolek dengan daerah Nganjuk, Jombang, Jember dan
Malang. Sama halnya dengan daerah Penelitian yang berbeda dengan kelima daerah
pembandingnya. Keperbedaan ini adalah merupakan salah satu ciri khas dari
masing-masing daerah sehingga nantinya antara daerah penelitian Trenggalek
dengan kelima daerahnya terjadi pemisahan watas karena keterpengaruhannya tidak
dapat diterima oleh daerah lain. Begitu pula dengan daerah Madura.
PETA LEKSIKAL PADA GLOSS 5
Gloss lima ini adalah meneliti tentang
berian dengan kata ‘hidung’. Kata
ini dipakai dalam penelitian bahasa sehari-hari yang digunakan dalam daerah Penelitian Trenggalek (Desa Pandean, Kec. Durenan), Daerah Penelitian Nganjuk (Desa Karanganom, Kec. Pace), Daerah
Penelitian Jombang (Desa Tukum, Kecamatan Wonosalam), Daerah Penelitian Madura (Desa Taman Sari, Kec. Dungke), Daerah Penelitian Jember (Desa Kecik, Kec. Jombang), Daerah Penelitian Malang (Desa Sumberwangi, Kec. Karang Ploso).
Maka kata ’betis’ini biasa digunakan dengan nama sebagai berikut:
1.
Trenggalek
dengan ”iruŋ”
2. Nganjuk, yang menggunakan ”irUŋ”.
3. Jombang menggunakan ” irUŋ”
4. Madura dengan ” ξlנּŋ”
5.
Jember
dengan nama ” iruŋ”
6. Malang dengan nama ” iruŋ”
Dalam perbedaan diatas, untuk berian ini daerah Trenggalek
sama dengan daerah Nganjuk, Jombang, Jember, dan Malang. Sedangkan yang berbeda
adalah berian Madura saja. Dengan demikian maka Trenggalek dapat menerima
pengaruh dari keempat daerah yang sama tersebut.
PETA LEKSIKAL PADA GLOSS 6
Gloss enam ini adalah meneliti tentang
berian dengan kata ‘ibu jari’. Kata
ini dipakai dalam penelitian bahasa sehari-hari yang digunakan dalam daerah Penelitian Trenggalek (Desa Pandean, Kec. Durenan), Daerah Penelitian Nganjuk (Desa Karanganom, Kec. Pace), Daerah
Penelitian Jombang (Desa Tukum, Kecamatan Wonosalam), Daerah Penelitian Madura (Desa Taman Sari, Kec. Dungke), Daerah Penelitian Jember (Desa Kecik, Kec. Jombang), Daerah Penelitian Malang (Desa Sumberwangi, Kec. Karang Ploso).
Maka kata ’betis’ini biasa digunakan dengan nama sebagai berikut:
1.
Trenggalek
dengan ”j∂mpנּl”
2. Nganjuk, yang menggunakan ”j∂mpנּlan”
3. Jombang menggunakan ” j∂mpנּlan”
4. Madura dengan ”pנּl ∂mpנּlan”
5.
Jember
dengan nama ”j∂mpנּl
6. Malang dengan nama ”j∂mpנּl”
Dalam perbedaan diatas, untuk berian ini daerah Trenggalek
sama dengan daerah Jember dan Malang.
Sedangkan hampir sama saja dengan berian Nganjuk dan Jombang, berarti
keterpengaruhannya lebih menerima Jember dan Malang daripada Nganjuk dan
Jombang. Namun jika dibandingkan dengan Madura keterpengaruhannya sangat jauh
tetapi masih bisa diterima.
PETA LEKSIKAL PADA GLOSS 7
Gloss tujuh ini adalah meneliti tentang
berian dengan kata ‘jari’. Kata ini
dipakai dalam penelitian bahasa sehari-hari yang digunakan dalam daerah Penelitian Trenggalek (Desa Pandean, Kec. Durenan), Daerah Penelitian Nganjuk (Desa Karanganom, Kec. Pace), Daerah
Penelitian Jombang (Desa Tukum, Kecamatan Wonosalam), Daerah Penelitian Madura (Desa Taman Sari, Kec. Dungke), Daerah Penelitian Jember (Desa Kecik, Kec. Jombang), Daerah Penelitian Malang (Desa Sumberwangi, Kec. Karang Ploso).
Maka kata ’betis’ini biasa digunakan dengan nama sebagai berikut:
1.
Trenggalek
dengan ” jari”
2. Nganjuk, yang menggunakan ”driji”
3. Jombang menggunakan ”driji”
4. Madura dengan ”g∂rigi”
5. Jember dengan nama ”driji”
6. Malang dengan nama ”driji”
Dalam perbedaan diatas, untuk berian ini daerah Trenggalek
sama dengan daerah Nganjuk, Jombang, Jember, dan Malang. Sedangkan yang berbeda
adalah berian Madura saja. Dengan demikian maka Trenggalek dapat menerima
pengaruh dari keempat daerah yang sama tersebut.
PETA LEKSIKAL PADA GLOSS 8
Gloss delapan ini adalah meneliti tentang
berian dengan kata ‘kaki’. Kata ini
dipakai dalam penelitian bahasa sehari-hari yang digunakan dalam daerah Penelitian Trenggalek (Desa Pandean, Kec. Durenan), Daerah Penelitian Nganjuk (Desa Karanganom, Kec. Pace), Daerah
Penelitian Jombang (Desa Tukum, Kecamatan Wonosalam), Daerah Penelitian Madura (Desa Taman Sari, Kec. Dungke), Daerah Penelitian Jember (Desa Kecik, Kec. Jombang), Daerah Penelitian Malang (Desa Sumberwangi, Kec. Karang Ploso).
Maka kata ’betis’ini biasa digunakan dengan nama sebagai berikut:
1.
Trenggalek
dengan ”sikIl”
2. Nganjuk, yang menggunakan ” sikIl”
3. Jombang menggunakan ”sekel”
4.
Madura
dengan ”sנּkנּ”
5. Jember dengan nama ” sikIl”
6. Malang dengan nama ”sekel”
Dalam perbedaan di atas, untuk berian ini daerah Trenggalek
sama dengan daerah Nganjuk dan Jember. Tetapi untuk daerah Jombang dan Malang,
bahasa Trenggalek sedikit berbeda. Hanya saja perbedaan itu masih bisa
diterima. Sedangkan pada Madura tidak bisa diterima, karena bahasa yang
perbedaannya sangat jauh.
PETA LEKSIKAL PADA GLOSS 9
Gloss sembilan ini adalah meneliti tentang
berian dengan kata ‘kepala’. Kata
ini dipakai dalam penelitian bahasa sehari-hari yang digunakan dalam daerah Penelitian Trenggalek (Desa Pandean, Kec. Durenan), Daerah Penelitian Nganjuk (Desa Karanganom, Kec. Pace), Daerah
Penelitian Jombang (Desa Tukum, Kecamatan Wonosalam), Daerah Penelitian Madura (Desa Taman Sari, Kec. Dungke), Daerah Penelitian Jember (Desa Kecik, Kec. Jombang), Daerah Penelitian Malang (Desa Sumberwangi, Kec. Karang Ploso).
Maka kata ’betis’ini biasa digunakan dengan nama sebagai berikut:
1.
Trenggalek
dengan ”nd as”
2. Nganjuk, yang menggunakan ” sirah”
3. Jombang menggunakan ”sirah”
4.
Madura
dengan ”cetak”
5. Jember dengan nama ”∂nd as”
6. Malang dengan nama ”ndas”
Dalam perbedaan di atas, untuk berian ini daerah Trenggalek
sama persis dengan daerah Malang. Daerah Nganjuk, Jombang dan Jember berbeda
dan masih bisa menerima karena tingkat perbedaan hanya beda tipis karena
keterpengaruhannya masih bisa diterima.
PETA LEKSIKAL PADA GLOSS 12
Gloss dua belas ini adalah meneliti
tentang berian dengan kata ‘kumis’. Kata
ini dipakai dalam penelitian bahasa sehari-hari yang digunakan dalam daerah Penelitian Trenggalek (Desa Pandean, Kec. Durenan), Daerah Penelitian Nganjuk (Desa Karanganom, Kec. Pace), Daerah
Penelitian Jombang (Desa Tukum, Kecamatan Wonosalam), Daerah Penelitian Madura (Desa Taman Sari, Kec. Dungke), Daerah Penelitian Jember (Desa Kecik, Kec. Jombang), Daerah Penelitian Malang (Desa Sumberwangi, Kec. Karang Ploso).
Maka kata ’betis’ini biasa digunakan dengan nama sebagai berikut:
1.
Trenggalek
dengan ”breŋנּs”
2. Nganjuk, yang menggunakan ” brξŋנּs”
3. Jombang menggunakan ” brξŋנּs”
4.
Madura
dengan ”sנּŋנּt”
5. Jember dengan nama ”breŋנּs”
6. Malang dengan nama ” brξŋנּs”
Dalam perbedaan di atas, untuk berian ini
daerah Trenggalek sama dengan daerah Jember. Tetapi untuk daerah Nganjuk,
Jombang dan Malang hampir sama saja tidak sama persis dan masih bisa diterima
keterpengaruhannya. Sedangkan Trenggalek dengan Madura tidak bisa sama sekali.
Karena terdapat garis watas/ pembatas diantaranya.
PETA LEKSIKAL PADA GLOSS 13
Gloss tiga belas ini adalah meneliti
tentang berian dengan kata ‘leher’. Kata
ini dipakai dalam penelitian bahasa sehari-hari yang digunakan dalam daerah Penelitian Trenggalek (Desa Pandean, Kec. Durenan), Daerah Penelitian Nganjuk (Desa Karanganom, Kec. Pace), Daerah
Penelitian Jombang (Desa Tukum, Kecamatan Wonosalam), Daerah Penelitian Madura (Desa Taman Sari, Kec. Dungke), Daerah Penelitian Jember (Desa Kecik, Kec. Jombang), Daerah Penelitian Malang (Desa Sumberwangi, Kec. Karang Ploso).
Maka kata ’betis’ini biasa digunakan dengan nama sebagai berikut:
1.
Trenggalek
dengan ”gulu”
2. Nganjuk, yang menggunakan ” gulu”
3. Jombang menggunakan ”gulu”
4.
Madura
dengan ”lξ?ξr”
5. Jember dengan nama ”gulu”
6. Malang dengan nama ”gulu”
Dalam perbedaan di atas, untuk berian ini
daerah Trenggalek sangat besar keterpengaruhannya dan bisa diterima beriannya
dengan keempat daerah penelitian. Yang berbeda hanya pada daerah penelitiabn Madura
saja. Karena jelas perbedaannya dan berian itu tidak dapat diterima tanpa ada
bahasa lain yang dijadikan lantaran.
PETA LEKSIKAL PADA GLOSS 14
Gloss empat belas ini adalah meneliti
tentang berian dengan kata ‘lengan’.
Kata ini dipakai dalam penelitian bahasa sehari-hari yang digunakan dalam
daerah Penelitian Trenggalek (Desa Pandean, Kec. Durenan), Daerah Penelitian Nganjuk (Desa Karanganom, Kec. Pace), Daerah
Penelitian Jombang (Desa Tukum, Kecamatan Wonosalam), Daerah Penelitian Madura (Desa Taman Sari, Kec. Dungke), Daerah Penelitian Jember (Desa Kecik, Kec. Jombang), Daerah Penelitian Malang (Desa Sumberwangi, Kec. Karang Ploso).
Maka kata ’betis’ini biasa digunakan dengan nama sebagai berikut:
1. Trenggalek dengan ”ugel-ugel”
2. Nganjuk, yang menggunakan ”l∂ŋ∂n”
3. Jombang menggunakan ” l∂ŋ∂n”
4. Madura dengan ” l∂ŋ∂n”
5. Jember dengan nama ” l∂ŋ∂n”
6. Malang dengan nama ” l∂ŋ∂n”
Dalam perbedaan diatas, daerah penelitian isolek
yang sama adalah terdapat pada daerah Nganjuk, Jombang, Madura, Jember dan
Malang. Trenggalek berbeda dengan kelima daerah yang menjadi pembandingnya. Sehingga
dalam peta tersebut terdapat dua lambang yang menjadikan pemisahan sebagai
tanda bahwa antara kedua perbedaan tersebut tidak dapat saling menerima
keterpengaruhan isoleknya.
PETA LEKSIKAL PADA GLOSS 15
Gloss lima belas ini adalah meneliti
tentang berian dengan kata ‘lidah’. Kata
ini dipakai dalam penelitian bahasa sehari-hari yang digunakan dalam daerah Penelitian Trenggalek (Desa Pandean, Kec. Durenan), Daerah Penelitian Nganjuk (Desa Karanganom, Kec. Pace), Daerah Penelitian Jombang (Desa
Tukum, Kecamatan Wonosalam), Daerah Penelitian Madura
(Desa Taman Sari, Kec. Dungke), Daerah Penelitian Jember
(Desa Kecik, Kec. Jombang), Daerah
Penelitian Malang (Desa
Sumberwangi, Kec. Karang Ploso). Maka kata ’betis’ini biasa digunakan dengan
nama sebagai berikut:
1.
Trenggalek
dengan ”ilat”
2. Nganjuk, yang menggunakan ” ilat”
3. Jombang menggunakan ” ilat”
4.
Madura
dengan ” jil∂”
5. Jember dengan nama ”ilat”
6. Malang dengan nama ”ilat”
Dalam perbedaan di atas, untuk berian ini daerah Trenggalek
sama persis dengan kelima daerah penelitian yang terlihat di atas. Hanya yang
berbeda adalah daerah penelitian Madura saja. Dan berian Trenggalek dan Madura
dapat dipisahkan dengan garis watas karena keduanya tidak dapat menerima
pengaruh bahasanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar