Sabtu, 07 Januari 2012

TINDAK TUTUR DAN PRINSIP KOOPERATIF

note: mohon teman-teman yang ingin mengambil referensi, cantumkan nama penulisnya. terima kasih


KOMUNIKASI ANAK TUNA GRAHITA DI KELAS VIII SLB-C ALPA KUMARA WARDHANA I SURABAYA

Yuneni Novikawati

ABSTRAK

Kata kunci: anak tunagrahita, tindak tutur, dan prinsip kooperatif.

Penelitian skripsi yang berjudul “Tindak Tutur dan Prinsip Kooperatif Komunikasi Anak Tunagrahita di Kelas VIII SLB-C Alpa Kumara Wardhana I Surabaya” dilatarbelakangi bahwa tidak semua masyarakat Indonesia tumbuh dan berkembang dengan normal. Pertumbuhan yang tidak normal memengaruhi pikiran dan menimbulkan gangguan komunikasi. Pengaruh dan gangguan tersebut berakibat pada pemahaman dan pelaksanaan tindak tutur serta penerapan prinsip kooperatif anak tunagrahita. Secara umum, rumusan masalah yang didapat adalah bagaimana tindak tutur dan penerapan prinsip kooperatif anak tunagrahita di kelas VIII SLB-C Alpa Kumara Wardhana I Surabaya. Secara khusus, rumusan masalah adalah 1) bagaimana pemahaman dan pelaksanaan tindak tutur anak tunagrahita dalam komunikasi siswa tunagrahita dan guru di kelas VIII SLB-C Alpa Kumara Wardhana I Surabaya, 2) bagaimana pemahaman dan pelaksanaan tindak tutur anak tunagrahita dalam komunikasi antarsiswa di kelas VIII SLB-C Alpa Kumara Wardhana I Surabaya, 3) bagaimana penerapan prinsip kooperatif anak tunagrahita dalam komunikasi siswa tunagrahita dan guru di kelas VIII SLB-C Alpa Kumara Wardhana I Surabaya, 4) bagaimana penerapan prinsip kooperatif anak tunagrahita dalam komunikasi antarsiswa di kelas VIII SLB-C Alpa Kumara Wardhana I Surabaya. Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk memberikan deskripsi tentang pemahaman dan pelaksanaan tindak tutur serta penerapan prinsip kooperatif anak tunagrahita di kelas VIII SLB-C Alpa Kumara Wardhana I Surabaya. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk 1) memberikan deskripsi tentang pemahaman dan pelaksanaan tindak tutur anak tunagrahita dalam komunikasi siswa tunagrahita dan guru di kelas VIII SLB-C Alpa Kumara Wardhana I Surabaya, 2) memberikan deskripsi tentang pemahaman dan pelaksanaan tindak tutur anak tunagrahita dalam komunikasi antarsiswa di kelasVIII SLB-C Alpa Kumara Wardhana I Surabaya, 3) memberikan deskripsi tentang penerapan prinsip kooperatif anak tunagrahita dalam komunikasi siswa tunagrahita dan guru di kelas VIII SLB-C Alpa Kumara Wardhana I Surabaya, 4) bagaimana penerapan prinsip kooperatif anak tunagrahita dalam komunikasi antarsiswa di kelas VIII SLB-C Alpa Kumara Wardhana I Surabaya.
Teori yang digunakan untuk menjawab masalah-masalah dalam penelitian ini adalah teori tindak tutur Austin dan Searle serta prinsip kooperatif Grice. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan sumber data berjumlah empat orang yang terdiri atas satu guru dan tiga siswa tunagrahita. Data penelitian yang diambil berupa tuturan guru dan siswa di kelas VIII SLB-C Alpa Kumara Wardhana I Surabaya. Teknik memasuki lokasi penelitian adalah dengan cara formal melalui surat izin dan proposal. Peran peneliti adalah sebagai peneliti terbuka. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan simak bebas libat cakap dan teknik analisis data menggunakan teknik padan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak tunagrahita mampu memahami dan melaksanakan tindak tutur yang diinginkan dan dimaksudkan guru. Pemahaman dan pelaksanaan tindak tutur yang digunakan anak tunagrahita tersebut adalah tindak tutur representatif menyebutkan seperti mengeja kata-kata, menyebutkan nilai mata uang, dan menyebutkan warna pada gambar lampu lalu lintas. Anak tunagrahita mampu memahami gambar dan peragaan yang disampaikan guru. Pemahaman dan pelaksanaan tindak tutur yang dilakukan anak tunagrahita ditemukan adalah tindak tutur melaporkan, sesuatu yang dianggap sebagai suatu kesalahan seperti melaporkan temannya yang terlambat datang ke sekolah dan ramai di kelas. Tindak tutur yang dipahami dan dilaksanakan oleh anak tunagrahita dalam komunikasi antarsiswa berupa komunikasi nonverbal. Tindak tutur yang dilakukan anak tunagrahita dalam komunikasi antarsiswa hanya dilakukan oleh satu orang tetapi tidak direspon oleh temannya. Selanjutnya, prinsip kooperatif yang diterapkan anak tunagrahita dalam komunikasi antara siswa tunagrahita dan guru adalah penerapan maksim hubungan dan maksim cara. Anak tunagrahita dapat menerapkan keterkaitan tuturan guru baik verbal maupun nonverbal. Anak tunagrahita menerapkan cara bertutur kepada guru dengan pemakaian kalimat sederhana, langsung, dan jelas. Prinsip kooperatif yang diterapkan anak tunagrahita dalam komunikasi antarsiswa adalah prinsip maksim hubungan dan maksim cara. Maksim hubungan yang diterapkan siswa tunagrahita adalah berupa tuturan nonverbal seperti tuturan permintaan yang diinginkan anak tunagrahita dan direspon dengan tuturan nonverbal dengan siswa lainnya. Maksim cara yang diterapkan anak tunagrahita yaitu anak menuturkan kalimat pertanyaan dan pernyataan dengan sederhana dan jelas.